tugas akhir bahasa indonesia, kegiatan diluar kampus

Pendahuluan

  1. Latar belakang kegiatan

Pada dasarnya, kebutuhan manusia terhadap energi semakin meningkat, setelah dimulainya revolusi industri, orang mulai menggunakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui. sumber dayanya yaitu bahan bakar fosil, batubara, gas alam dan minyak bumi. Bahan bakar fosil ini merupakan sumber daya energi konvensional dan tidak terbaharui dan jumlahnya terbatas. Dengan hal ini, maka timbul kecemasan manusia terhadap sumber daya konvensional yang tidak dapat di perbaharui, dan agar mempertahankan eksistensi manusia di bumi ini. harus dicarai energi alternatif untuk menggantikan energi bahan bakar fosil. salah satu contoh energi alternative pengganti fosil yaitu energi angin. dan kali ini saya akan menjelaskan energi angin sebagai energi nonkonvensional.

  1. Maksud dan tujuan kegiatan
  1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang pemanfaatan energi angin.
  2. Mahasiswa dapat mengembangkan ilmu tentang pembuatan turbin angin.
  3. Mahasiswa dapat mengetahui potensi angin yang berada di Indonesia.
  4. Memberi kreatifitas mahasiswa dalam bidang produksi.

Isi

  1. Jenis kegiatan : seminar
  2. Tema seminar : Pengenalan Teknologi Pemanfaatan Energi                                                          Angin dan Impletasinya
  3. Tempat dan waktu kegiatan : Politeknik Negeri Jakarta, 20 maret 2014
  4. Pembicara                         : Ricky Elson
  5. Peserta kegiatan             : mahasiswa
  1. Materi/pembahasan seminar :

Besarnya peluang energi terbarukan salah satunya energi angin, menjadikan celah bisnis bagi A Wing International untuk mengembangkan potensi dalam sektor ini.

“Indonesia telah diberikan anugerah yang luar biasa dengan alamnya, banyak orang yang mengatakan Indonesia, gemah ripah loh jinawi dan Indonesia diberikan luas pantai terpanjang nomor dua di dunia. Cuma sayangnya, pemanfaatan energi angin masih sedikit, sekitar 1,4 Mw saja yang baru di manfaatkan”, tutur Ananda Setiyo Ivannanto, Kepala Perwakilan untuk Indonesia, A Wing International.

Hal tersebut menjadikan peluang bisnis bagi A Wing International untuk menjajaki pemanfaatan energi angin di Indonesia, mengingat potensi energi angin di Indonesia sekitar 9,29 Gw. A Wing International merupakan perusahaan manufaktur turbin energi angin dari Jepang. Perusahaan ini sudah masuk di Indonesia sejak bulan Mei tahun 2010. Selain di Indonesia, perusahaan asal Jepang ini juga membuka cabangnya di beberapa negara seperti Thailand, Korea Selatan, dan Mongolia. Mereka memproduksi turbin angin mulai dari skala kecil hingga besar. Menurut Ivan sapaan akrab lelaki lulusan salah satu universitas di Jepang ini, perusahaan yang digawanginya menghasilkan turbin yang dimulai dari skala kecil hingga besar.

“Perusahaan kami mulai dari ritel yang kecil-kecil sampai skala yang megawatt maupun gigawat kami bisa. Untuk skala ritel, seperti yang kami lakukan dengan mencoba menjual pembangkit listrik tenaga angin ke daerah yang mana anginnya bagus dan tidak mempunyai akses listrik dan kami pun kini sedang dalam proses untuk menjadi penyuplai energi listrik ke PLN”, katanya.

Untuk memperlebar sayap pemasarannya, perusahaan ini bekerjasama dengan dealer-dealer di seluruh Indonesia. Walaupun di sisi lain mereka juga mempunyai akses langsung kepada konsumen namun akhirnya masalah pemasaran akan bermuara di dealer. Ketika ditanya tentang peluang dan potensi bisnis untuk energi angin ini, menurut Ivan peluang untuk berbisnis dalam sektor ini sangat besar.

Berbicara modal pada bisnis ini, kata dia, untuk skala yang kecil rata-rata per kW kurang lebih sekitar US$2-3/W. Jadi idealnya investasi keseluruhan yang harus dikeluarkan untuk turbin angin sekitar US$2500 dengan kapasitas 500 Watt dan minimal lahan yang diperlukan 2 m2. Kemudian Ivan pun memberikan gambaran tentang total cost yang dikeluarkan. Dia mengasumsikan dengan 15 rumah yang jaraknya berdekatan, dibutuhkan dana sekitar Rp. 450 juta untuk 40 kW dengan membayangkan penggunaan satu rumah sekitar 600 sampai 1000 watt hour per hari dan itu masih dengan asumsi menggunakan produk dari luar.

Selain itu pula, A wing International tengah mengupayakan agar cost lebih rendah dengan cara mengurangi kadar permanen magnet yang ada pada generator turbin angin.  “Pembuatan turbin angin ini menggunakan rare earth

metal yang mana material ini sumbernya sangat terbatas. Makanya kami sedang berupaya untuk mengurangi pemakaian material rare earth metal sehingga pada akhirnya cost dapat dimurahkan. Mungkin bila itu berhasil diimplementasikan cost yang dikeluarkan menjadi US$1-1,5/W”.Cut In Wind Speed Pada Kecepatan Angin di Atas 1,5m/sec

Rata-rata teknologi turbin angin yang dihasilkan di industri saat ini, baru pada kecepatan angin 2,5 m/sec ke atas, dan kemudian pembangkit sudah bisa menghasilkan energi listrik atau istilah itu biasa disebut dengan cut in wind speed. Berbeda dengan perusahaan asal Jepang ini, A Wing International sudah mengembangkan teknologi terbarunya dengan menghasilkan listrik bila kecepatan angin yang dihasilkan di atas 1,5 m/sec dengan teknologi inner rotor coreless permanent magnet generator.

Teknologi yang dihasilkan dengan kecepatan angin 1,5 m/sec atau untuk kebutuhan listrik satu rumah yang sangat sederhana, menurut Ivan, mampu menghasilkan 760 watt hour setara dengan pemakaian tiga titik lampu, charging tiga hand phone, dan pemakaian setrika sampai dengan 1 jam.

uji coba itu di daerah Tasikmalaya, tepatnya daerah Ciheras bekerjasama dengan Nidec, NEDO dan sebuah organisasi mahasiswa bernama Lentera Angin Nusantara. Dari turbin angin yang kami punya ini, kita pasang di dekat area itu, kira-kira bisa menghasilkan 760 watt hour tiap hari. Jadi itu menunjukan bahwa suplai energi yang dapat dihasilkan oleh pembangkit ini cukup untuk satu rumah yang sederhana untuk pemakaian yang tidak terlalu besar. – See more at: http://www.teknopreneur.com/energi-lingkungan/memanfaatkan-energi-angin-dari-skala-kecil#sthash.sRF6hipN.dpuf

  1. Inti seminar :

Dengan adanya Turbin angin, kita bisa memanfaatkan energi angin sebagai pembangkit listrik tenaga angin. Kini turbin angin lebih banyak digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan listrik masyarakat, dengan menggunakan prinsip konversi energi dan menggunakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui yaitu angin.

Walaupun sampai saat ini pembangunan turbin angin masih belum dapat menyaingi pembangkit listrik konvensonal (Contoh: PLTD,PLTU,dll), turbin angin masih lebih dikembangkan oleh para ilmuwan karena dalam waktu dekat manusia akan dihadapkan

dengan masalah kekurangan sumber daya alam tak terbaharui (Contoh : batubara, minyak bumi) sebagai bahan dasar untuk membangkitkan listrik.

Penutup

  1. Kesimpulan

Energi angin merupakan energi yang berasal dari suhu panas dan dingin matahari sehingga terjadilah angin. energi angin bisa menggantikan energi bahan bakar fosil sebagai pengganti bahan dasar pembuatan tenaga listrik. enegri angin sangat bermanfaat dalam pembuatan listrik karena energi ini merupakan energi yang dapat diperbaharui dan tidak akan habis. dan selain pembangkit listrik. energi angin juga bermanfaat bagai akomodasi pertaniasn. selain itu energi angin memiliki beberapa kuntungan sebagai pembangkit listrik dan pengganti bahan bakar fosil. serta memiliki kerugian seperti dampak visual, derung suran dan masalah ekologinya. Jadi pemanfaatan energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin lebih efisien. Dalam seminar ini juga saya mendapat wawasan yang begitu penting dalam menambah ilmu saya.

Tinggalkan komentar