PENELITIAN

Memahami Dan Mengerti Penelitian

PENGERTIAN PENELITIAN MENURUT BEBERAPA AHLI

Berikut ini adalah Pengertian Penelitian Menurut Para Ahli yang bisa Anda simak, teliti dan pahami.

1. Suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan  informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah (Cooper & Emory, 1995)
2. Usaha yang secara sadar diarahkan untuk mengetahui atau mempelajari fakta-fakta  baru dan juga sebagai penyaluran hasrat ingin tahu manusia (Suparmoko, 1991)

  1. Soerjono Soekanto. Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada analisis dan konstruksi yang dilakukan secara sistematis, metodologis dan konsisten dan bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi keinginan manusia untuk mengetahui apa yang sedang dihadapinya.
  2. Sanapiah Faisal. Mengemukakan bahwa penelitian merupakan suatu aktivitas dalam menelaah suatu problem dengan menggunakan metode ilmiah secara tertata dan sistematis untuk menemukan pengetahuan baru yang dapat diandalkan kebenarannya mengenai dunia alam dan dunia sosial.
  3. Soetrisno Hadi. Menurutnya, penelitian ialah usaha dalam menemukan segala sesuatu untuk mengisi kekosongan atau kekurangan yang ada, menggali lebih dalam apa yang telah ada, mengembangkan dan memperluas, serta menguji kebenaran dari apa yang telah ada namun kebenarannya masih diragukan.
  4. Donald Ary. Penelitian merupakan penerapan dari pendekatan ilmiah pada suatu pengkajian masalah dalam memperoleh informasi yang berguna dan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan.
  5. John. Penelitian ialah pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas dalam menemukan hubungan antara fakta dan menghasilkan hukum tertentu.
  6. Woody. Mengungkapkan bahwa penelitian adalah suatu metode untuk menemukan sebuah pemikiran yang kritis. Penelitian ini meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, membuat formulasi hipotesis atau mengadakan uji coba yang sangat hati-hati atas segala kesimpulan yang diambil dalam menentukan apakah kesimpulan tersebut sesuai dengan hipotesis.
  7. Hill Way. Diungkapkan dalam bukunya Introduction to Researchyang mendefinisikan bahwa penelitian merupakan metode studi yang sifatnya mendalam dan penuh kehati-hatian dari segala bentuk fakta yang bisa dipercaya atas suatu masalah tertentu guna untuk membuat pemecahan masalah tersebut.
  8. Parson. Mengungkapkan bahwa penelitian ialah suatu pencarian atas segala sesuatu yang dilakukan secara sistematis, dengan penekanan bahwa pencariannya dilakukan pada masalah-masalah yang dapat dipecahkan dengan penelitian.

11 Hadi Sutrisno. Mengungkapkan penelitian sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah.

12 Sukmadinata. Menjelaskan penelitian sebagai suatu proses pengumpulan & analisis atau pengolahan data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

  1. Mohamad Ali. Menurutnya, penelitian ialah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui proses penyelidikan atau usaha dengan mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah tersebut, yang dilakukan secara hati-hati sehingga diperoleh pemecahannya.

Metode Penelitian adalah: Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan  kegunaan tertentu. Cara ilmiah = didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
* Rasional = Penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal shg terjangkau  oleh penalaran manusia.
* Empiris = cara yang digunakan dapat diamati dengan indera manusia.
* Sistematis = proses penelitian menggunakan langkah-langkah yang bersifat logis.

DEFINISI DAN KARAKTERISTIK PENELITIAN ILMIAH

Penelitian ilmiah memiliki ragam definisi yang dikemukan oleh beberapa ahli. Kerlinger dan Lee (1999) mendefinisi penelitian sebagai investigasi yang sistematis, terkendali, empiris dan kritis dari suatu proposisi atau hipotesis mengenai hubungan tertentu antarfenomena. Penelitian merupakan refleksi keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa fakta-fakta atau fenomena alam. Perhatian atau pengamatan awal terhadap fakta atau fenomena merupakan awal dari kegiatan penelitian yang menimbulkan suatu pertanyaan atau masalah. Lebih lanjut, penelitian adalah proses sistematis untuk memperoleh pengetahuan yang bermanfaat melalui proses menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks bisnis, penelitian merupakan suatu proses sistematis dan objektif yang meliputi pengumpulan dan analisis data untuk membantu pengambilan keputusan bisnis (Zikmund, 2006). Penelitian merupakan upaya sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah atau fenomena yang memerlukan solusi (Sekaran, 1992), yang menjadi perhatian pihak managemen (Cosenza, 1993) untuk menghasilkan informasi yang dapat menuntun keputusan bisnis (Cooper et al., 1995). Dengan demikian, penelitian ilmiah merupakan suatu proses penting dalam lingkungan akademisi dan praktisi sehingga memerlukan perhatian para pemangku kepentingan.

Proses penelitian empiris menggunakan metoda ilmiah, yaitu prosedur atau cara-cara tertentu yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang disebut dengan ilmu dan pengetahuan ilmiah (Senn, 1971). Metoda penelitian adalah epistemologi atau cara untuk memperoleh pengetahuan dalam kajian filsafat. Penelitian ilmiah berfokus pada metoda yang kokoh untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan dan menganalisis data, dan menarik kesimpulan yang sahih. Penelitian ilmiah bersifat objektif karena tidak berdasar pada perasaan, pengalaman dan intuisi peneliti semata yang bersifat subjektif. Penelitian ilmiah melibatkan pengembangan dan pengujian teori. Pengembangan teori merupakan suatu proses untuk membentuk struktur dan kerangka teori yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu hipotesis yang relevan dengan struktur teorinya. Hipotesis tersebut diuji berdasar pada data empiris yang diperoleh untuk memverifikasi teori yang dibangun.

Metoda ilmiah memiliki beberapa karakteristik umum sebagai berikut (Cosenza, 1993; Sekaran, 2006).

  1. Kritis dan analitis, yaitu mendorong suatu kepastian melalui proses identifikasi masalah untuk mendapatkan solusi.
  2. Logis, yaitu menggunakan argumentasi ilmiah dan fakta empiris untuk menarik kesimpulan rasional.
  3. Keterujian, yaitu dapat menguji hipotesis dengan pengujian statistik yang menggunakan data yang dikumpulkan.
  4. Objektif, yaitu mengedepankan penilaian rasional dan objektif dengan meminimasi penilaian subjektif peneliti.
  5. Konseptual dan teoritis, yaitu menggunakan konsep dan teori yang relevan sebagai dasar pengembangan hipotesis untuk menjawab masalah penelitian.
  6. Empiris, yaitu menggunakan prinsip yang berstandar pada realitas.
  7. Sistematis, yaitu menggunakan prosedur yang cermat.
  8. Menyatakan tujuan secara jelas.
  9. Kokoh (rigor), yaitu menggunakan proses dan prosedur yang dilakukan secara hati-hati (prudent) dengan tingkat akurasi dan presisi yang tinggi. Teori dan rancangan penelitian yang baik menjadi basis membangun kekokohan penelitian ilmiah.
  10. Memenuhi kriteria validitas internal dan validitas eksternal (realisma, replikasi, dan generalisasi).
  11. Parsimoni, yaitu menggunakan serangkaian proses dan prosedur penelitian yang sederhana tetapi tepat guna dan melaporkan secara gamblang sehingga dapat dipahami oleh khalayak awam.

Karakteristik penelitian ilmiah menegaskan rigiditas proses penelitian untuk menghasilkan penjelasan ilmiah yang dapat dipaparkan secara sederhana. Rigiditas tersebut juga mencerminkan ragam tujuan dan paradigma penelitian ilmiah.

SYARAT PENELITIAN

Terdapat 3 syarat terpenting didalam melakukan suatu penelitian, antara lain ialah sebagai berikut:

1.Sistematis, dilaksanakan dengan berdasarkan pola tertentu, dari hal yang paling sederhana sampai ke yang kompleks dengan tatanan yang baik , hingga tercapai tujuan dengan secara efektif serta efisien.

2.Terencana, dilaksanakan disebabkan karena adanya unsur kesengajaan serta sebelumnya sudah terkonsep dengan adanyalangkah-langkah pelaksanaannya.

3.Mengikuti konsep ilmiah, yakni mulai awal hingga akhir aktivitas atau kegiatan penelitian megikuti langkah-langkah yang telah ditentukan atau juga sudah ditetapkan yakni dengan prinsip yang digunakan untuk dapat memperoleh ilmu pengetahuan.

KEASLIAN PENELITIAN

  1. Dalam bagian ini, pada dasarnya, kita perlu menunjukan kajian daftar pustaka bahwa permasalahan yang kita teliti belum pernah di teliti sebelumnya. Tapi bila sudah pernah diteliti maka perlu kita tunjukan bahwa teori yang ada belum mantap dan perlu diuji lagi
  2. Kondisi sebaiknya juga berlaku, yaitu bila permasalahan tersebut sudah pernah diteliti dan teori yang ada telah dianggap mantap, maka kita perlu mengganti permasalahan ( mencari judul lain)

Dengan melihat banyak ragam penelitian dari berbagai sudut pandang dan dari berbagai pendapat para penulis, maka kita perlu hati-hati dalam menyebut ragam penelitian kita, karena dengan istilah yang sama tapi orang lain mungkin menangkap artinya secara berbeda. Sering pula untuk satu pengertian yang sama tapi diberi istilah yang berbeda. Selain itu, perlu diperhatikan bahwa penelitian perlu dilakukan dengan syarat:

  1. Sistematik (menuruti prosedur tertentu, tidak ruwet)
  2. Objektif (tidak subyektif, dengan sampel yang cukup, dipublikasikan agar dapat dievaluasi oleh kelompok pakar bidangnya)

Catatan: syarat menjadi peneliti yang baik meliputi antara lain: mampu berpikir sistematis dan jujur.

Sifat atau ciri dari penelitian:

  1. Pasif, hanya ingin memperoleh gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan,
  2. Aktif, ingin memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesa. Posisi penelitian sendiri pada umumnya adalah menghubungkan:
  • Keinginan manusia,
  • permasalahan yang timbul,
  •  ilmu pengetahuan, dan
  •  metode ilmiah.

Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah:

  1. Purposiveness, fokus tujuan yang jelas;
  2. Rigor, teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik;
  3. Testibility, prosedur pengujian hipotesis jelas
  4. Replicability, Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis;
  5. Objectivity, Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan emosional;
  6. Generalizability, Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna;
  7. Precision, Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat;
  8.  Parsimony, Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya.

Penelitian yang dilakukan dengan metode ilmiah disebut penelitian ilmiah. Suatu penelitian harus memenuhi beberapa karakteristik untuk dapat dikatakan sebagai penelitian ilmiah. Umumnya ada lima karakteristik penelitian ilmiah, yaitu :

  1. Sistematik, Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
  2. Logis Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
  3. Empirik artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari (fakta aposteriori, yaitu fakta dari kesan indra) yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu :a. Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain). b. Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu. c. Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan, melainkan ada penyebabnya (ada hubungan sebab akibat). 
  4. Obyektif, artinya suatu penelitian menjahui aspek-aspek subyektif yaitu tidak mencampurkannya dengan nilai-nilai etis. 
  5. Replikatif, artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.

Apa Hubungan Penelitian dengan Perancangan?

Tahukah kamu apa Hubungan Penelitian dengan Perancangan?. Sebuah penelitian pastinya menghasilkan beberapa teori yang disumbangkan ke khazanah ilmu pengetahuan. Sedangkan para perancang/ pengembang/ perencana memanfaatkan ilmu yang ada di khazanah tersebut untuk menjalankan kegiatan dalam bidang keahliannya.
Zeil (1981) berpendapat bahwa perancangan memiliki 3 macam langkah utama dianranya  yaitu: imaging, presenting dan testing. Langkah imaging dilakukan berdasarkan empirical knowledge. Selain menggunakan pengetahuan dari khazanah ilmu pengetahuan, perencanan/ perancangan/ pengembang juga mempertimbangkan hal-hal seperti perhitungan, estetika, politis, ekonomis dan lain-lain.  Hasil dari perancangan/ perencanaan/ pengembangan juga bisa dilakukan penelitian evaluasi yang hasilnya dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan.
Itulah Hubungan dari penelitian dengan perancangan. Giaman sekarang sudah mengarti kan?

JENIS ATAU RAGAM PENELITIAN

Jenis penelitian dapat diklasifikasikan menurut tujuan, pendekatan, tingkatan dan jenis data.

  1. Penelitian Menurut Tujuan;

Menurut tujuannya, penelitian dapat dikelompokkan menjadi:

  1. Penelitian Murni;
  2. Terapan
  3. Penelitian Eksploratif
  4. Developmental / Operation Research
  5. Penelitian Verifikatif

Jenis-jenis metode penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan, tujuan, dan tingkat kealamiahan (natural setting) obyek yang diteliti.

Berdasarkan tujuan, metode penelitian dapat diklasifikasikan menjadi penelitian dasar (basic research), penelitian terapan (applied research) dan penelitian pengembangan (research ang development) Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta, 2008, h. 4.

Gay (1977) menyatakan bahwa sebenarnya sulit untuk membedakan antara penelitian murni (dasar) dan terapan secara terpisah, karena keduanya terletak pada satu garis kontinum (Dalam Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung, 2001, h.2).

Penelitian murni bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang bersifat praktis.

Contoh:

Pengaruh reward oleh pimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai.

Jujun S. Suriasumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang belumnya belum pernah diketahui. (Dalam Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung, 2001, h.3).

Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis.

Penelitian Eksploratif / Eksploratori

Berasal dari bahasa Inggris “to explore” (menyelidiki) dengan kata lain riset eksploratori (exploratory research) bermaksud ingin menemukan faktor-faktor penyebab sesuatu itu terjadi.Sifatnya meraba-raba masalah (rugi) dan peluangnya (untungnya).

Ciri-cirinya

  1. Tujuan utamanya adalah memperoleh pandangan mendalam dan menyeluruh tentang masalah dan peluangnya yang sebenarnya, yang digunakan untuk bahan atau informasi pengambilan keputusan.
  2. Relatif tidak terstruktur, relative fleksibel, informasi yang dicari ditetapkan dengan longgar, jumlah sample kecil sehingga cenderung tidak representative, anlisis data cenderung kualitatif.
  3. Data yang diperoleh sekunder, diskusi grup terfokus, pendapat ahli, wawancara mendalam, teknik proyektif.
  4. Hasil temuan bersifat tentative (secara garis besar dan sementara).

(Diadopsi dari Malhotra (2004), dalam Istijanto, Riset Sumber Daya Manusia, PT SUN, 2005,h.22).

Penelitian Development / Pengembangan

Semua kejadian yang berhubungan dengan proses terjadinya sesuatu tersebut (dari hasil penelitian sebelumnya) baik dalam penelitian ilmu murni maupun terapan, dicatat, diteliti dan diadakan penyempurnaan, hingga ditemukannya prototype model pemecahan yang pada akhirnya dapat disebut Operation Research dan bilamana hal ini dilakukan dengan penelitian yang sama maka nama penelitian ini menjadi Penelitian Verifikatif.

  1. Penelitian Ditinjau Menurut Pendekatan
  1. Penelitian Survey
  2. Penelitian Ex Post Facto
  3. Penelitian Eksperimen
  4. Penelitian Naturalistik
  5. Policy Research (penelitian policy)
  6. Action Research (penelitian tindakan)
  7. Penelitian Evaluasi
  8. Penelitian Sejarah

Penelitian Survey

Kerlinger (1973) mengemukakan bahwa, penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi  tersebut sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel…(Dalam Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung, 2001, h.3).

Penelitian Ex Post Facto

Suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti suatu peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang melalui data tersebut untuk menemukan faktor-faktor yang mendahului atau menemukan sebab-sebab yang mungkin atas peristiwa yang diteliti.

Contoh penggunaan logika dasar Jika……, maka…………

Penelitian Eksperimen

Suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variable tertentu terhadap variable yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat dan umumnya dilakukan pada laboratorium.

Penelitian Naturalistik

Sering disebut juga dengan metode Kualitatif, yaitu digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alami, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, hasil penelitian lebih menekankan pada makna.

Policy Research (penelitian policy)

Dimulai karena adanya masalah, yang dimiliki oleh para administrator / pemimpin atau pengambil keputusan dalam suatu organisasi atau masyarakat.

Majchrzak (1984) mendefinisikan penelitian policy adalah suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah (Dalam Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung, 2001, h.4)

Action Research (penelitian tindakan)

Penelitian ini memfokuskan pada masalah lokal (local problem atau local setting) yang dilakukan dengan tujuan untuk melakukan perubahan atau menguji prosedur yang diperkirakan dan dipertanggungjawabkan dalam situasi tertentu.

Tujuan utama penelitian ini adalah mengubah:

  1. Situasi;
  2. Perilaku;
  3. Organisasi
  4. Struktur mekanisme kerja
  5. Iklim kerja
  6. Pranata

Penelitian Evaluasi

Penelitian ini merupakan penjelasan dari suatu fenomena atau bagian dari proses pembuatan keputusan yang membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standard program yang telah ditetapkan, dilakukan pada evaluasi formatif yang mekankan pada proses, feedback dari suatu aktivitas atau sumatif  yaitu menekankan pada efektivitas pencapaian program.

Penelitian Sejarah

Berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang telah berlangsung dimasa lalu, data dapat diperoleh dari data primer (orang yang terlibat langsung dalam kejadian itu), atau data sekunder atau dukumentasi-dukumentasi waktu itu.

Tujuannya untuk merekonstruksi kejadian masa lalu secara sitematis, obyektif sehingga detemukan fakta-fakta untuk menyusun kesimpulan, untuk menjawab kapan kejadian itu berlangsung dan siapa pelakunya serta bagaimana prosesnya.

  1. Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasi

Yaitu penelitian yang menjelaskan bagaimana variable-variabel yang diteliti itu menjelaskan obyek obyeknya melalui pengumpulan data, mengevaluasi, menferifikasi, menganalisis dan mengintepretasikannya untuk menyusun kesimpulan.

Peneitian ini meliputi:

  1. Penelitian Deskriptif

Berasal dari kata “to describe” yang berarti tujuan utamanya menggambarkan sesuatu.  Umumnya penelitian ini dilakukan pada variabel mandiri.

Contoh :

Perilaku Legislatif, Sikap Masyarakat, Pelayanan Publik.

Hasilnya:

Perilaku Legislatif condong Arogan

Sikap Masyarakat condong Apatis

Dan Pelayanan Publik condong Kurang Baik

Dan biasanya adalah sebagai kelanjutan Riset Eksplorasi yang dijalankan sebelumnya.

Ciri-ciri penelitian deskriptif:

  1. Tujuan Penelitiannya menggambarkan profil, sikap, motivasi, tingkat kepuasan karyawan, aliran komunikasi.
  2. Sifatnya terstruktur, formal, informasi yang dicarai ditetapkan dengan jelas, jumlah sample besar dan representatif, analisis data kuantitatif, sering kali merupakan riset lanjutan dari eksplorasi.
  3. Data yang dimiliki data sekunder, survey dan observasi
  4. Hasil temuan berupa kesimpulan, yang dijadikan masukan untuk pengambilan keputusan

(Diadopsi dari Malhotra (2004), dalam Istijanto, Riset Sumber Daya Manusia, PT SUN, 2005,h.22).

  1. Penelitian Komparatif

Suatu penelitian yang bersifat membandingkan, yaitu Variabel mandiri yang dibandingkan adalah Sampel Respondennya.

  1. Penelitian Asosiatif  atau Kausalitas

Penelitian ini minimal terdapat dua variabel yang dihubungkan, dapat bersifat simetris, kausalitas dan interaktif.

Ciri-ciri penelitian ini:

  1. Tujuan, untuk menentukan atau membuktikan hubungan sebab akibat
  2. Terstruktur, formal, yang dicari ditetapkan dengan jelas, jumlah sample besar dan representative, analisis data kuantitatif, terjadi manipulasi satu atau lebih variable independent.
  3. Metode Eksperimen
  4. Hasil temuan berupaya memberi kesimpulan, membantu pengambilan keputusan.

(Diadopsi dari Malhotra (2004), dalam Istijanto, Riset Sumber Daya Manusia, PT SUN, 2005,h.22).

  1. Penelitian Menurut Jenis Data
  1. Jenis data Kualitatif

Data kualitatif berbentuk kata atau kalimat yang diangkakan, yaitu terdapat pada skala pengukuran, pernyataan/pertanyaan yang memerlukan alternatif jawaban, misalnya: sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju yang masing-masing diberi label: 4,3,2,1.

Penelitian ini diperkenalkan kurang lebih tahun 1990, metode ini juga dinamakan metode baru, karena popularitasnya belum lama.

Dinamakan metode postpositivostik karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme.

Juga disebut metode artistik, karena penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan juga disebut metode interpretative karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan dilapangan.

Kritik terhadap metode ini  tidak sistematis, sangat individual, kurang ilmiah, dan sukar dilakukan pelacakan terhadap data yang terkumpul, namun dengan segala perjuangan para ilmuan maka pendekatan ini diterima oleh masyarakat ilmiah.

Model penelitian ini yang terkenal di Indonesia adalah Model Naturalistic, dalam penelitian ini tidak mengharamkan menggunakan angka, menurut Suharsimi Arikunto (2002) menuliskan Namun demikian tidak berarti bahwa dalam penelitian kualitatif ini peneliti sama sekali tidak diperbolehkan menggunakan angka (Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, 2002, h. 10)

Penelitian ini terjadi secara alamiah, apa adanya, dalam situasi normal yang tidak dimanipulasi keadaan dan kondisinya, menekankan pada deskripsi secara alami. Pengambilan data atau penjaringan fenomena dilakkan dari keadaan yang sewajarnya ini dikenal dengan sebutan “pengambilan data secara alami natural”. Penelitian ini mensifati keterliabatan langsung peneliti di lapangan, dan penelitian ini kurang atau tidak membenarkan untuk menyebarkan angket atau mewakilkan pada orang lain dalam pengambilan data.

Ciri-ciri Penelitian Kualitatif

  1. Subyek sampel, sumber data atau yang disebut kejelasan unsur tidak mantap dan rinci, artinya masih fleksibel, timbul dan berkembangnya sambil jalan (emergent)
  2. Langkah penelitian baru diketahui dengan mantap dan jelas setelah penelitian selesai
  3. Hipotesis tidak dikemukakan sebelum penelitian, tetapi dapat lahir selama proses penelitian berlangsung / tentatif, dan hasil penelitiannya terbuka.
  4. Desain penelitian fleksibel dengan langkah dan hasilnya belum dapat dipastikan sebelumnya.
  5. Pengumpulan data harus dilakukan sendiri oleh peneliti.
  6. Analisis data dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.
  1. Jenis data Kuantitatif

Sesuai namanya penelitian ini banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran, analisis data, serta penampilan / laporan serta hasilnya.

Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif

  1. Kejelasan unsur: tujuan, pendekatan, subyek, sampel, sumber data sudah mantap, dan rinci sejak awal.
  2. Langkah penelitian: segala sesuatu direncanakan sampai matang ketika persiapan disusun, sehingga jelas langkah-langkah penelitiannya dan hasil yang diharapkan.
  3. Hipotesis yang akan diuji sudah disiapkan untuk meramalkan hasilnya
  4. Pengumpulan data, memungkinkan untuk diwakilkan
  5. Analisis data dilakukan sesudah semua data terkumpul

Metode ini juga disebut metode tradisional, karena sudah lama dikenal dan digunakan. Juga disebut metode Positivistik, karena berlandaskan pada filsafat positivisme.

Juga metode ini disebut sebagai metode ilmiah/scientific karena memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu:

  1. Konkrit / empiris
  2. Obyektif
  3. Terukur
  4. Rasional
  5. Sitematis

Metode ini juga disebut Metode Discovery, karena dengan metode ini ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru

  1. Gabungan

Contoh Proposal Penelitian

  1. HALAMAN JUDUL

Halaman judul memuat : judul, jenis laporan, lambang Perguruan Tinggi, nama dan NIM, nama jurusan, nama program studi, nama perguruan tinggi dan tahun pengajuan.

  1. Judul Usulan Penelitian : Judul hendaknya dibuat singkat dan jelas, menggambarkan konsep dan topik dari penelitian dan menggambarkan adanya keterkaitan antara variable, lokasi penelitian dan tahun penelitian. Diketik dengan menggunakan huruf kapital, tidak boleh disingkat dan format ketikan dalam bentuk piramida terbalik ( V ).
  2. Jenis Laporan : Jenis laporan adalah usulan penelitian.
  3. Lambang Institusi Perguruan Tinggi
  4. Nama mahasiswa dan NIM
  5. Nama Jurusan
  6. Nama Program Studi
  7. Nama Perguruan Tinggi
  8. Tahun Pengajuan : Tahun pengajuan adalah tahun dimana usulan penelitian tersebut diajukan
  1. HALAMAN PERSETUJUAN

Halaman persetujuan memuat : judul usulan penelitian, persetujuan dosen pembimbing beserta tanda tangan dan waktu persetujuan

  1. DAFTAR ISI

Daftar Isi merupakan daftar yang menunjukkan isi bagian-bagian dalam skripsi maupun sub-sub bagiannya beserta nomor halamannya.

  1. ISI

Dibagian isi terdiri dari beberapa bab dan dari beberapa bab tersebut masih terdapat beberapa sub bab.

BAB I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Latar belakang memuat: gambaran tema permasalahan di lokasi penelitian yang akan dibahas dan berkaitan dengan penelitian yang akan dijalankan, diuraikan dari masalah yang luas ke arah masalah yang khusus. Oleh karena itu diperlukan data studi awal di lokasi tempat penelitian.

Ada 4 kriteria latar belakang yang baik:

  1. Adanya “seriousness of problem”,
  2. Adanya “sense of urgency” ( masalah yang harus segera ditangani
  3. Adanya “political will” (kebijaksanaan dari organisasi atau politis
  4. Adanya “manage – ability” ( direkomendasikan oleh pihak manajemen ).

Latar belakang ini juga harus mampu menjawab pertanyaan “mengapa memilih topik tersebut”

2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya yang tegas dan jelas, serta menggambarkan arah hubungan antar dua variabel atau lebih. Misalnya adakah, apakah, bagaimanakah, dan lainnya.

3.    Batasan Masalah

Batasan masalah adalah pembatasan ruang lingkup yang dilakukan dalam penelitian, dimana pembatasan tersebut meliputi: tema/topik, area atau wilayah yang diteliti, sumber informasi, lokasi penelitian serta waktu penelitian

4.    Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian meliputi :

  1. Tujuan Umum ; Meliputi tujuan yang akan dicapai secara menyeluruh yang dapat menjawab tema / judul penelitian
  2. Tujuan Khusus ; Meliputi jabaran atau rincian dari tujuan umum secara operasional sesuai dengan perumusan dan pembatasan masalah. Tujuan khusus akan menggambarkan hasil dan pembahasan yang akan diperoleh dari penelitian ini.

5.    Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian meliputi: 1) manfaat bagi pengguna (user), 2) pengembangan keilmuan dan 3) bagi peneliti, sehingga scara khusus hasil penelitian memberikan masukan bagi si peneliti, masyarakat, instansi terkait dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta diharapkan dapat dijadikan pertimbangan sebuah kebijakan

6.    Keaslian Penelitian

Keaslian penelitian mencerminkan kemampuan mahasiswa untuk menelusuri dan mengidentifikasi penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian yang dilakukannya.Setiap penelitian dilakukan dalam konteks lingkungan yang berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, sekalipun penelitian tersebut merupakan replikasi penelitian sebelumnya. Pernyataan tentang keaslian penelitian meliputi identifikasi persamaan penelitian sebelumnya yang sangat relevan dan perbedaannya dengan penelitian yang akan dilakukannya.

Perbedaan dan persamaan penelitian dengan penelitian terdahulu dapat meliputi : kerangka teori, penerapan teori dalam situasi spesifik atau populasi khusus atau generalisasi teori pada populasi yamg lebih luas, kerangka konsep, rancangan penelitian, instrument penelitian, dan teknik analisis atau pemodelan data. Penyajiannya dapat dalam bentuk matriks persamaan dan perbedaan penelitian sebelunya.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka merupakan penelusuran kepustakaan untuk mengidentifikasi makalah dan buku yang bermanfaat dan ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan serta merujuk pada semua hasil penelitian terdahulu pada bidang tersebut. Tinjauan pustaka disusun berdasarkan tujuan penelitian, pertanyaan penelitian dan masalah yang akan dipecahkan. Sumber yang dipakai dalam tinjauan pustaka harus disebutkan dengan mencantumkan nama penulis dan tahun terbit dengan model Vancouver. Format penyajiannya dimulai tinjuan teori untuk variabel independen, variabel dependen dan keterkaitan antar variabel yang diteliti dengan mengacu pada penelitian sebelumnya.

a. Landasan Teori

Landasan teori menguraikan kerangka teori yang merujuk pada referensi berbagai ahli tertentu maupun berbagai teori-teori yang ada yang nantinya akan mendasari hasil dan pembahasan secara detail, dapat berupa definisi-definisi atau model matematis yang langsung berkaitan dengan tema atau masalah yang diteliti. Teori-teori yang dirujuk harus mengacu pada variabel-variabel yang diteliti. Dimulai dari penjelasan tema, variabel independen dan variabel dependennya atau faktor-faktor yang diteliti serta dijelaskan teori-teori tersebut untuk mendukung hipotesis yang akan diajukan.

b.    Kerangka Teori

Kerangka teori terdiri dari teori-teori atau isu-isu dimana penelitian kita terlibat di dalamnya dan memberikan panduan pada saat peneliti membaca pustaka.Kerangka teori tidak dapat dikembangkan kalau peneliti belum mempelajari pustaka dan sebaliknya kalau peneliti belum mempunyai kerangka teori maka peneliti tidak akan dapat membaca pustaka dengan efektif.

c.    Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep penelitian merupakan operasionalisasi keterkaitan antar variabel-variabel yang berasal dari kerangka teori dan biasanya berkonsentrasi pada satu bagian dari kerangka teori. Kerangka konsep menggambarkan aspek-aspek yang telah dipilih dari kerangka teori untuk dijadikan dasar masalah penelitiannya. Jadi kerangka konsep timbul dari kerangka teori dan berhubungan dengan masalah penelitian yang spesifik.

d. Hipotesis

Hipotesis memuat : pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi. Hipotesis tidak selalu harus ada tergantung pada jenis dan tujuan penelitian. Oleh karena itu hipotesis harus diuji kebenarannya dan pengujiaannya harus mendasarkan pada kaidah-kaidah keilmuan (scientific methods) yang dapat dipertanggungjawabkan.

Ciri-ciri hipotesis yaitu :

  1. Dinyatakan dalam bentuk pernyataan (statement) bukan kalimat tanya
  2. Hipotesis hendaknya berkaitan dengan bidang ilmu yang akan diteliti
  3. Hipotesis harus dapat diuji yaitu terdiri dari variable yang dapat diukur dan dapat dibanding-bandingkan sehingga diperoleh hasil yang obyektif
  4. Hipotesis hendaknya sederhana dan terbatas ( tidak menimbulkan perbedaan pengertian dan tidak terlalu luas sifatnya )

BAB III. METODE PENELITIAN

Metode penelitian memuat : jenis penelitian, populasi dan sample penelitian, lokasi dan waktu penelitian, hubungan variable dan definisi operasional, instrumen penelitian, pengumpulan dan pengolahan data, metode analisis data dan keterbatasan

  1. Jenis Penelitian

Berisi langkah-langkah yang akan diambil untuk membuktikan kebenaran hipotesis.

  1. Populasi dan Sample

Berisi cara pengambilan sample, besar sample, cara pengumpulan sample, teknik penarikan sample.

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian atau wilayah generalisasi yang terdiri dari subyek maupun obyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Populasi bukan hanya orang, tetapi semua benda yang memiliki sifat atau cirri yang bisa diteliti.

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut

  1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Berisi mengenai tempat / lokasi penelitian beserta waktu yang dipergunakan melakukan penelitian

  1. Variabel

Berisi keterangan tentang variable atau factor yang diamati atau diteliti dalam suatu penelitian

  1. Definisi Operasional

Menjelaskan bagaimana suatu variable akan diukur serta alat ukur apa yang digunakan untuk mengukurnya. Definisi ini mempunyai implikasi praktis dalam proses pengumpulan data. Definisi operasional mendiskripsikan variable sehingga bersifat spesifik (tidak berintegrasi ganda), terukur, menunjukkan sifat atau macam variable sesuai dengan tingkat pengukurannya dan menunjukkan kedudukan variable dalam kerangka teoritis.

  1. Teknik Pengumpulan Data

Berisi cara pengumpulan data yang dapat berupa data primer maupun data sekunder. Berdasarkan caranya pengumpulan data dapat berupa observasi, wawancara langsung, angket, pengukuran / pemeriksanaan

  1. Instrument Penelitian

Instrument ( alat ukur ) penelitian dapat berupa kuesioner, cek list yang digunakan sebagai pedoman observasi dan wawancara atau angket

  1. Teknik Pengolahan Data

Berisi cara pengolahan data yang akan dilakukan peneliti sehingga data hasil penelitian dapat menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan penelitian

  1. Metode Analisis Data

Metode analisa data menjelaskan bagaimana seorang peneliti mengubah data hasil penelitian menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan penelitian. Kegiatan analisa data ini meliputi : persiapan, tabulasi dan aplikasi data. Pada tahap analisa data inidapat menggunakan uji statistik jika memang data dlam penelitian tersebut harus diuji dengan uji statistik

  1. Keterbatasan

Dalam setiap penelitian pasti mempunyai kelemahan-kelemahan dimana kelemahan tersebut ditulis dalam keterbatasan. Dalam bab ini disajikan keterbatasan peneliti secara teknis yang mungkin mempunyai dampak secara metodologis maupun substantif, seperti : keterbatasan pengambilan sampel, keterbatasan jumlah sampel, keterbatasan instrumen penelitian, keterbatasan waktu dan sebagainya

  1. DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka merupakan keterangan tentang bacaan yang dijadikan sebagai bahan rujukan dari penulisan skripsi. Dalam daftar pustaka dapat dimasukkan tentang pustaka dari buku teks, jurnal, artikel, internet atau kumpulan karangan lain.

  1. LAMPIRAN

Lampiran memuat : keterangan atau informasi yang diperlukan pada pelaksanaan penelitian seperti : peta, surat penelitian, kuesioner, atau data lain yang sifatnya melengkapi usulan atau proposal penelitian.

sumber :

http://edu.dzihni.com/2012/11/pengertian-penelitian-menurut-para-ahli.html

http://www.seputarpengetahuan.com/2014/12/8-pengertian-penelitian-menurut-para.html

http://willly-belajarmetodapenelitian.blogspot.co.id/2012/06/definisi-dan-karakteristik-penelitian.html

sugengrusmiwari.blogspot.co.id/2011/07/jenis-dan-ragam-penelitian.html

http://belajarpsikologi.com/contoh-proposal-penelitian-terbaru/

http://metopenkomp.blogspot.co.id/2014/04/apa-hubungan-penelitian-dengan.html

Tinggalkan komentar